Langsung ke konten utama

Rumus Menentukan Sampling Menurut Para Ahli


 Sebelum Menentukan Sampling Kita Harus Tahu Beberapa Istilah Penting

01 / DATA

    Adalah hasil observasi atau pengamatan yang telah dikumpulan. Dapat berupa hasil pengukuran; misalnya data tinggi dan berat badan, hasil pengelompokan; misalnya jenis kelamin, hasil jawaban responden terhadap suatu quesioner; misalnya tingkat kepuasan.

 

02 / POPULASI

    koleksi lengkap semua elemen yang akan diselidiki. Suatu koleksi dikatakan lengkap jika ia memuat semua subjek yang akan diselidiki.

 

03 / SENSUS

    Koleksi data dari semua anggota dalam populasi.


Sampling

    Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama yang menggambarkan dan dapat mewakili seluruh populasi yang diteliti. 

 

Populasi menurut para ahli

    Adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108). Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam. 2003). Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo).


Berikut Merupakan Rumus Menentukan Sampling menurut Beberapa Ahli:


1. Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)

    Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960.




dengan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang bisa ditolerir, misalnya 5%


2. Stephen Isaac & Willian B. Michael (1981:92)

    Ada beberapa cara dalam menentukan ukuran sampel, seperti menggunakan Tabel Isaac dan Michael. Semakin banyak tingkat kesalahan yang kalian gunakan maka jumlah sampel yang kalian gunakan akan semakin sedikit. 




dengan :

S    =    Jumlah Sampel

N   =    Jumlah Populasi

P    =    Proporsi dalam populasi (P = 0,50)

d    =    Ketelitian / derajad ketetapan (0,05)

X2  =    Nilai table chisquare untuk µ tertentu (X2 =3,841 taraf signifikansi 95 %)


3. Notoatmodjo (2007)

    Besar sampel dalam penelitian menurut Notoatmodjo, (2007) diambil berdasarkan rumus berikut :




dengan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

d : tingkat kepercayaan / ketepatan (0,05)


4. Sugiono (2005:63)

    Menurut Sugiyono pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke atas.

    Sugiono mengemukakan cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis, yaitu dengan tabel Krejcie. Dengan cara tersebut tidak perlu dilalukan perhitungan yang rumit. Krejcie dalam melakukan perhitungan sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.

Tabel Krejcie

N = Populasi, S = Sampel (Sugiono, 2005:63)



REFERENSI

https://indahsriwahyunicancer.wordpress.com/2020/04/13/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/

https://tesisdisertasi.blogspot.com/2009/12/rumus-rumus-pengambilan-sampel.html




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standard Proses UCD Untuk Sistem Interaktif

UCD (User Centered Design) merupakan paradigma baru dalam pengembangan sistem berbasis web. Perancangan berbasis pengguna (User Centered Design / UCD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan filosofi perancangan. Konsep dari UCD adalah User sebagai pusat dari proses pengembangan sistem, tujuan, sifat-sifat, dan lingkungan sistem semua didasarkan dari pengalaman pengguna.  Proses dari User Centered Design (UCD) terdapat lima proses yaitu seperti gambar dibawah: 1. Plan the human-centered design process Pada tahap ini dilakukan diskusi terhadap orang-orang yang akan mengerjakan proyek, untuk mendapatkan komitmen bahwa proses pembangunan proyek adalah berpusat kepada pengguna atau user. Proyek akan memiliki waktu dan tugas untuk melibatkan pengguna atau user dalam awal dan akhir proses atau di mana mereka dibutuhkan. Dan juga orang-orang yang mengerjakan proyek harus mengetahui betul tentang metode User Centered Design (UCD) ini melalui studi literatur, pelatihan atau semina...

Ubiquitous Computing

  Apa itu Ubiquitous Computing? Konsep dasar mengenai  ubiquitous computing  pertama sekali diperkenalkan oleh Gordon Moore pada tahun 1965. Moore mengamati bahwa jumlah transistor pada sebuah sirkuit meningkat dua kali lipat setiap tahunnya. Pengamatan ini kemudian melahirkan Moore’s Law Electronics yang menyatakan “ The future of Integrated Electronics is the future of electronics itself. The advantages of integration will bring about a proliferation of electronics, pushing this science into many areas. Integrated circuits will lead to such wonder as home computer-or at least terminal connected to a central computer-automatic control for automobiles, personal portable communications equipment ”. Moore mengemukakan bahwa di masa depan seluruh alat elektronik akan saling terhubung dan dikontrol pada sebuah komputer secara otomatis. Sementara itu istilah  ubiquitous computing  sendiri pertama sekali diperkenalkan oleh Mark Weiser pada tahun 1988 di XEROX PARC ket...