Apa itu Ubiquitous Computing?
Konsep
dasar mengenai ubiquitous computing pertama sekali diperkenalkan oleh Gordon Moore pada
tahun 1965. Moore mengamati bahwa jumlah transistor pada sebuah sirkuit
meningkat dua kali lipat setiap tahunnya. Pengamatan ini kemudian melahirkan
Moore’s Law Electronics yang menyatakan “The future of Integrated Electronics is the future of electronics
itself. The advantages of integration will bring about a proliferation of
electronics, pushing this science into many areas. Integrated circuits will
lead to such wonder as home computer-or at least terminal connected to a
central computer-automatic control for automobiles, personal portable
communications equipment”. Moore mengemukakan bahwa di masa depan seluruh
alat elektronik akan saling terhubung dan dikontrol pada sebuah komputer secara
otomatis. Sementara itu istilah ubiquitous computing sendiri pertama sekali diperkenalkan oleh
Mark Weiser pada tahun 1988 di XEROX PARC ketika menjabat sebagai direktur Computer Science Laboratory (CSL).
Menurut
Weiser, ubiquitous computing adalah the next generation computing environment dimana penggunanya secara terus menerus berinteraksi dengan
jaringan wireless komputer, computing ada di seluruh aktifitas manusia dan invisible kepada penggunanya. Ada tiga key points menurut Weiser, yaitu: (1) Contrasting virtual reality yakni menanamkan (embedded) komputer ke dalam real world, bukan real world kedalam komputer; (2) Challenging the Personal Computing paradigm yakni terlalu berfokus pada mesin dibandingkan task yang harus diselesaikan; (3) New Era of Computing yakni komputer ada di setiap aktifitas
kehidupan kita.
Gambar
1 merupakan contoh dari ubiquitous computing. Pengguna terhubung dengan berbagai layanan yang
diakses melalui smart devices pada smart environment dengan menggunakan smart interaction. Hal ini akan mengubah paradigma computing time shared by many people menjadi human time shared by many computers. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Perkembangan teknologi
komputer sendiri sah mendukung hal-hal berikut ini: (1) Microprocessors sudah berukuran kecil sehingga mudah
ditanamkan diperangkat yang digunakan pada aktifitas sehari-hari; (2) Storage harganya sudah lebih terjangkau dan dengan
kapasitas yang besar; (3) Wireless networking tersedia untuk mendukung komunikasi; (4)
Material baru untuk mendukung berbagai bentuk kebutuhan seperti e-ink, dan
tampilan yang fleksibel.
Gambar 1 Contoh Ubiquitous System |
Komentar
Posting Komentar